Sunday, August 10, 2008

Awal Mula Waduk kedungombo


Latar belakang

Pada tahun 1985 pemerintah merencanakan membangun waduk baru di Jawa Tengah untuk pembangkit tenaga listrik berkekuatan 22,5 megawatt dan dapat menampung air untuk kebutuhan 70 hektar sawah disekitarnya. Waduk ini dinamakan Waduk Kedung Ombo. Pembangunan Waduk Kedung Ombo ini dibiayai USD 156 juta dari Bank Dunia, USD 25,2 juta dari Bank Exim Jepang, dan , dimulai tahun 1985 sampai dengan tahun 1989. Waduk mulai diairi pada 14 januari 1989. Menenggelamkan 37 desa, 7 kecamatan di 3 kabupaten, yaitu Sragen, Boyolali dan Grobogan Sebanyak 5268 keluarga kehilangan tanahnya akibat pembangunan waduk ini.

Kasus

Ketika sebagian besar warga sudah meninggalkan desanya, masih tersisa 600 keluarga yang masih bertahan karena ganti rugi yang mereka terima sangat kecil. Mendagri Soepardjo Roestam menyatakan ganti rugi Rp 3.000,-/m², sementara warga dipaksa menerima Rp 250,-/m². Warga yang bertahan juga mengalami teror, intimidasi dan kekerasan fisik akibat perlawanan mereka terhadap proyek tersebut. Pemerintah memaksa warga pindah dengan tetap mengairi lokasi tersebut, akibatnya warga yang bertahan kemudian terpaksa tinggal ditengah-tengah genangan air.

Romo Mangun bersama Romo Sandyawan dan K.H. Hammam ja'far pengasuh pondok pesantren Pebelan Magelang mendampingi para warga yang masih bertahan di lokasi, dan membangun sekolah darurat untuk sekitar 3500 anak-anak, serta membangun sarana seperti rakit untuk transportasi warga yang sebagian desanya sudah menjadi danau.

Waduk ini akhirnya diresmikan oleh Presiden, tanggal 18 Mei 1991, dan warga tetap berjuang menuntut haknya atas ganti rugi tanah yang layak.

Tahun 2001, warga yang tergusur tersebut menuntut Gubernur Jawa Tengah untuk membuka kembali kasus Kedung Ombo dan melakukan negosiasi ulang untuk ganti-rugi tanah. Akan tetapi, Pemda Propinsi dan Kabupaten bersikeras bahwa masalah ganti rugi tanah sudah selesai. Pemerintah telah meminta pengadilan negeri setempat untuk menahan uang ganti rugi yang belum dibayarkan kepada 662 keluarga penuntut.

Kecamatan Kemusu



KEMUSU Adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, IndonesiaKemusu merupakan kecamatan yang memiliki kantor Kecamatan di Desa Klewor. Sebagian wilayah kecamatan kemusu tergenang waduk Kedung Ombo. Kemusu dan Juwangi merupakan wilayah Boyolali yang dekat dengan Waduk Kedungombo.

Desa/Kelurahan

1. Bawu
2. Genengsari
3. Guwo
4. Kauman
5. Kedungmulyo
6. Kedungrejo
7. Kemusu
8. Kendel
9. Klewor
10. Lemahireng
11. Sarimulyo
12. Watugede
13. Wonoharjo

Tuesday, July 29, 2008

sarimulyo tanah kelahiranku



Sarimulyo adalah desa di Kecamatan Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Sarimulyo merupakan kelurahan dari 6 dusun. Yaitu Dusun Sarimulyo sendiri, Dusun Watu Genuk, Dusun Sumber Agung, Dusun Padas Malang, Dusun Karang Gatak, Dusun Karang Weru. Dari keenam dusun tersebut, dusun Sumber Agung adalah dusun yang baru bergabung dengan Kelurahan Desa Sarimulyo. Dahulunya dusun ini berkelurahan di Desa Ngrakum, karena desa Ngrakum terkena genangan Waduk Kedungombo dan hanya dusun Sumber Agung dan dusun Dongyu yang masih tersisa, maka kedua dusun ini digabungkan ke Kelurahan Desa Sarimulyo. Mata pencaharian penduduk Desa Sarimulyo adalah petani dan nelayan. Mayoritas penduduknya menganut agama Islam.